2โฃMadzhab Maliki. Imam Malik berkata dalam kitab At Tamhid: โHaram mencukur jenggot, tidaklah mencukur jenggot, kecuali orang-orang yang berlagak wanita (banci) dari kalangan laki-laki.โ. Imam Al Qurthubi al Maliki berkata: โTidak boleh mencukur, mencabut, dan memotong jenggot.โ. 3โฃ Madzhab Syafiโi.
Hukumadalah 1) peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; 2) undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; 3) patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang tertentu; 4) keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim
Terdapatperintah membiarkan (tidak mencukur) dan memelihara jenggot dalam banyak hadits. Diantaranya hadits: โBedakanlah diri kamu dengan orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan potonglah kumisโ. Banyak nash ulama Mazhab Syafiโi yang menetapkan hukum ini menurut pendapat mereka, diantaranya adalah sebagai berikut: Pendapat
maqas}id al-shari>โah tersebut adalah maslahat, karena penetapan hukum dalam islam harus bermuara kepada maslahat, untuk memahami hakikat dan peranan maqa>s}id al-shari>โah yang bertujuan memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta yang dimasukan dalam sebuah hukum jinayah ketika melanggarnya.
3Ibnu Wahab berkata, โAku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, โTidak ada hal itu pada manusiaโ. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, โKami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal ituโ. Maka Imam Malik berkata, โApakah itu?โ
wjIGxNW. โ Sebagian pembenci Islam menganggap dan mengopinikan jenggot sebagai ciri khas teroris. Jika ada seorang laki-laki memelihara jenggot, maka ia adalah teroris, atau minimal berpikiran radikal dan intoleran. Ini adalah bagian upaya mereka untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran dan ciri khas mereka. Jenggot, celana cingkrang, jilbab, cadar, dan ciri-ciri khas muslim lainnya dianggap dan diopinikan sebagai ciri khas teroris. Sayangnya, opini pembenci Islam ini dimakan mentah-mentahโ oleh sebagian kaum sisi yang lain, sebagian umat Islam yang begitu tinggi ghirah Islamnya, dan begitu kuat keinginan mengikuti sunnah-nya, namun kurang memahami persoalan khilafiyah, akhirnya menjadikan jenggot sebagai standar ahlus sunnah atau ahlul bidโah-nya seseorang. Yang memelihara jenggot, berarti ia ahlus sunnah, sedangkan yang mencukur jenggot, berarti ia ahlul bidโ juga tutup mata dan tutup telinga terhadap fakta bahwa ulama berbeda pendapat tentang kewajiban memelihara jenggot ini. Orang-orang seperti ini mudah mengklaim mutlak kebenaran ada pada dirinya atau komunitasnya, dan yang menyelisihi berarti salah bagaimana hukum memelihara jenggot dalam fiqih? Dalam al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/224] dikatakan bahwa seluruh ulama sepakat memelihara jenggot merupakan perkara yang diperintahkan oleh Syariโah. Hal ini berdasarkan hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, di antaranya1. Hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabdaุญูุฏููุซูููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ุจููู ู
ูููููุงูู ุญูุฏููุซูููุง ููุฒููุฏู ุจููู ุฒูุฑูููุนู ุญูุฏููุซูููุง ุนูู
ูุฑู ุจููู ู
ูุญูู
ููุฏู ุจููู ุฒูููุฏู ุนููู ููุงููุนู ุนููู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงููโ ุฎูุงูููููุง ุงููู
ูุดูุฑูููููู ูููููุฑููุง ุงููููุญูู ููุฃูุญููููุง ุงูุดููููุงุฑูุจู ููููุงูู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุฅูุฐูุง ุญูุฌูู ุฃููู ุงุนูุชูู
ูุฑู ููุจูุถู ุนูููู ููุญูููุชููู ููู
ูุง ููุถููู ุฃูุฎูุฐูููโTelah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zuraiโ telah menceritakan kepada kami Umar bin Muhammad bin Zaid dari Nafiโ dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda โSelisihilah orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis kalian.โ Sedangkan apabila Ibnu Umar berhaji atau Umrah dia memegang jenggotnya dan memotong selebihnya.โ SHAHIH BUKHARI, No. 5442ุญูุฏููุซูููุง ุนูุจูุฏู ุงููุนูุฒููุฒู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ููุงูู ุญูุฏููุซูููู ุฅูุจูุฑูุงูููู
ู ุจููู ุณูุนูุฏู ุนููู ุตูุงููุญู ุนููู ุงุจููู ุดูููุงุจู ููุงูู ููุงูู ุฃูุจูู ุณูููู
ูุฉู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู
ููู ุฅูููู ุฃูุจูุง ููุฑูููุฑูุฉู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ููุงููโ ุฅูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ุฅูููู ุงูููููููุฏู ููุงููููุตูุงุฑูู ููุง ููุตูุจูุบูููู ููุฎูุงูููููููู
ูโTelah bercerita kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah berkata, telah bercerita kepadaku Ibrahim bin Saโad dari Shalih dari Ibnu Syihab berkata; Abu Salamah bin Abdur Rahman berkata bahwa Abu Hurairah radliallahu anhu berkata; bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda โOrang-orang Yahudi dan Nashrani tidak menyemir mewarnai rambut atau jenggot, maka selisihilah merekaโ berbeda dengan mereka. SHAHIH BUKHARI No. 3203ุญูุฏููุซูููุง ุงููุญูู
ูููุฏูููู ุญูุฏููุซูููุง ุณูููููุงูู ุญูุฏููุซูููุง ุงูุฒููููุฑูููู ุนููู ุฃูุจูู ุณูููู
ูุฉู ููุณูููููู
ูุงูู ุจููู ููุณูุงุฑู ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนูููููููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฅูููู ุงูููููููุฏู ููุงููููุตูุงุฑูู ููุง ููุตูุจูุบูููู ููุฎูุงูููููููู
ูTelah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Abu Salamah dan Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda โSesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak mewarnai rambut mereka, maka selisihilah mereka.โ SHAHIH BUKHARI No. 54482. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุญูุฏููุซูููู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ุจููู ุฅูุณูุญููู ุฃูุฎูุจูุฑูููุง ุงุจููู ุฃูุจูู ู
ูุฑูููู
ู ุฃูุฎูุจูุฑูููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ุจููู ุฌูุนูููุฑู ุฃูุฎูุจูุฑูููู ุงููุนูููุงุกู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู
ููู ุจููู ููุนููููุจู ู
ูููููู ุงููุญูุฑูููุฉู ุนููู ุฃูุจูููู ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ููุงูู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู โุฌูุฒูููุง ุงูุดููููุงุฑูุจู ููุฃูุฑูุฎููุง ุงููููุญูู ุฎูุงูููููุง ุงููู
ูุฌููุณูโTelah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Jaโfar telah mengabarkan kepadaku al-Alaโ bin Abdurrahman bin Yaโqub mantan budak al-Huraqah, dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, โRasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda โCukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot. Selisihilah kaum Majusi.โ SHAHIH MUSLIM, No. 3833. Hadits dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabdaุญูุฏููุซูููุง ููุชูููุจูุฉู ุจููู ุณูุนููุฏู ููุฃูุจูู ุจูููุฑู ุจููู ุฃูุจูู ุดูููุจูุฉู ููุฒูููููุฑู ุจููู ุญูุฑูุจู ููุงูููุง ุญูุฏููุซูููุง ูููููุนู ุนููู ุฒูููุฑููููุงุกู ุจููู ุฃูุจูู ุฒูุงุฆูุฏูุฉู ุนููู ู
ูุตูุนูุจู ุจููู ุดูููุจูุฉู ุนููู ุทููููู ุจููู ุญูุจููุจู ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ุงูุฒููุจูููุฑู ุนููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ููุงููุชู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุนูุดูุฑู ู
ููู ุงููููุทูุฑูุฉู ููุตูู ุงูุดููุงุฑูุจู ููุฅูุนูููุงุกู ุงููููุญูููุฉู ููุงูุณููููุงูู ููุงุณูุชูููุดูุงูู ุงููู
ูุงุกู ููููุตูู ุงููุฃูุธูููุงุฑู ููุบูุณููู ุงููุจูุฑูุงุฌูู
ู ููููุชููู ุงููุฅูุจูุทู ููุญููููู ุงููุนูุงููุฉู ููุงููุชูููุงุตู ุงููู
ูุงุกู ููุงูู ุฒูููุฑููููุงุกู ููุงูู ู
ูุตูุนูุจู ููููุณููุชู ุงููุนูุงุดูุฑูุฉู ุฅููููุง ุฃููู ุชูููููู ุงููู
ูุถูู
ูุถูุฉู ุฒูุงุฏู ููุชูููุจูุฉู ููุงูู ูููููุนู ุงููุชูููุงุตู ุงููู
ูุงุกู ููุนูููู ุงููุงุณูุชูููุฌูุงุกู ู ุญูุฏููุซูููุงู ุฃูุจูู ููุฑูููุจู ุฃูุฎูุจูุฑูููุง ุงุจููู ุฃูุจูู ุฒูุงุฆูุฏูุฉู ุนููู ุฃูุจูููู ุนููู ู
ูุตูุนูุจู ุจููู ุดูููุจูุฉู ููู ููุฐูุง ุงููุฅูุณูููุงุฏู ู
ูุซููููู ุบูููุฑู ุฃูููููู ููุงูู ููุงูู ุฃูุจูููู ููููุณููุชู ุงููุนูุงุดูุฑูุฉูTelah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Saโid dan Abu Bakar bin Abu Syaibah serta Zuhair bin Harb mereka berkata, โTelah menceritakan kepada kami Wakiโ dari Zakariya bin Abu Zaidah dari Mushโab bin syaibah dari Thalq bin habib dari Abdullah bin az-zubair dari Aisyah dia berkata, โRasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda โAda sepuluh perkara dari fitrah; mencukur kumis, memanjangkan jenggot, bersiwak, beristinsyaq memasukkan air ke dalam hidung, memotong kuku, bersuci dengan air, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan beristinjaโ dengan air.โZakariya berkata, Mushโab berkata, โDan aku lupa yang kesepuluh, kecuali ia adalah berkumur-kumur.โ Qutaibah menambahkan, โ Wakiโ berkata, Bersuci dengan air maksudnya beristinjaโ.โ Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari bapaknya dari Mushโab bin Syaibah dengan sanad ini, seperti hadits tersebut, hanya saja dia menyebutkan, โBapaknya berkata, Dan saya lupa yang kesepuluh.โ SHAHIH MUSLIM, No. 384Ibnu Hajar menyatakan bahwa orang-orang Majusi ada yang memotong pendek jenggot mereka dan ada juga yang mencukurnya habis Fathul Bari [10/349].Walaupun memelihara jenggot merupakan perkara yang disyariatkan dalam Islam, namun tidak otomatis hukumnya wajib atau ulama sepakat atas kewajibannya. Dalam al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah ada beberapa pembahasan terkait memelihara jenggot ini, dan yang terpenting di antaranya adalah tentang 1 memanjangkan dan melebatkan jenggot dengan treatment tertentu, 2 memotong jenggot yang panjangnya melebihi genggaman tangan, dan 3 mencukur habis dan Melebatkan Jenggot dengan Treatment Tertentu Ibn Daqiq al-Ied berkataููุง ุฃูุนูููู
ู ุฃูุญูุฏูุง ููููู
ู ู
ููู ุงููุฃูู
ูุฑู ููู ูููููููู ุฃูุนููููุง ุงููููุญูู ุชูุฌููููุฒู ู
ูุนูุงููุฌูุชูููุง ุจูู
ูุง ููุบูุฒูุฑูููุง ููู
ูุง ููููุนููููู ุจูุนูุถู ุงููููุงุณูโSaya tidak mengetahui ada orang yang memahami perintah Nabi dalam sabda beliau, peliharalah jenggotโ dengan kebolehan memberikan treatment tertentu agar jenggot tersebut tumbuh lebat, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang.โ Fathul Bari [10/351]; al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/224]Jadi, bagi yang memang dari sananya tidak punya jenggot, tidak usah sedih, dan tidak usah juga membeli penumbuh jenggot berharga mahal untuk merealisasikan perintah Nabi ini. Perintah memelihara jenggot ini hanya untuk yang dikaruniai jenggot oleh Allah taโ Jenggot yang Melebihi Genggaman Tangan Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat. Berikut sedikit gambarannya 1. Tidak boleh memotong jenggot, walaupun panjangnya melebihi genggaman tangan. Yang berpendapat seperti ini misalnya adalah Imam an-Nawawi. Beliau menyatakan bahwa kebolehan memotong jenggot yang melebihi genggaman tersebut bertentangan dengan zhahir hadits yang memerintahkan membiarkannya tidak mencukurnya. Fathul Bari [10/350]; al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/224]2. Boleh memotong jenggot yang melebihi genggaman tangan. Ini adalah pendapat Hanabilah dan Hanafiyyah. Mereka melandasi pendapatnya ini dengan atsar dari Ibn Umarุญูุฏููุซูููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ุจููู ู
ูููููุงูู ุญูุฏููุซูููุง ููุฒููุฏู ุจููู ุฒูุฑูููุนู ุญูุฏููุซูููุง ุนูู
ูุฑู ุจููู ู
ูุญูู
ููุฏู ุจููู ุฒูููุฏู ุนููู ููุงููุนู ุนููู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ุฎูุงูููููุง ุงููู
ูุดูุฑูููููู ูููููุฑููุง ุงููููุญูู ููุฃูุญููููุง ุงูุดููููุงุฑูุจู ููููุงูู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุฅูุฐูุง ุญูุฌูู ุฃููู ุงุนูุชูู
ูุฑู ููุจูุถู ุนูููู ููุญูููุชููู ููู
ูุง ููุถููู ุฃูุฎูุฐูููTelah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zuraiโ telah menceritakan kepada kami Umar bin Muhammad bin Zaid dari Nafiโ dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda โSelisihilah orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis kalian.โ Sedangkan apabila Ibnu Umar berhaji atau Umrah dia memegang jenggotnya dan memotong selebihnya.โ SHAHIH BUKHARI, No. 5442Terkait riwayat dari al-Bukhari di atas, Mushthafa al-Bugha memberikan taโliq-nya, bahwa yang dimaksud dengan fadhala adalah melebihi dari genggamanโ dan akhadzahu artinya qashshahu memotongnya.Secara terperinci, kalangan Hanabilah menyatakan bahwa tidak makruh hukumnya memotong jenggot yang melebihi genggaman tangan, dan ini yang dinyatakan oleh Imam Ahmad Syarh Muntaha al-Iradat [1/44]; Nailul Ma-arib [1/57]; al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/225].Sedangkan Hanafiyyah menyatakan bahwa memotong jenggot yang melebihi genggaman tangan hukumnya sunnah, sebagaimana disebutkan oleh Muhammad dari Abu Hanifah al-Fatawa al-Hindiyyah [5/358]; al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/225].Ada juga pendapat dari kalangan Hanafiyyah yang menyatakan wajib memotong jenggot yang melebihi genggaman tangan, dan berdosa membiarkannya tidak memotongnya Hasyiyah Ibn Abidin [2/417]; al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/225].Adapun memotongnya lebih pendek dari genggaman tangan, maka Ibn Abidin berkata, tidak ada seorangpun yang membolehkannyaโ Hasyiyah Ibn Abidin [2/418]; al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/225]3. Jenggot tidak dipotong kecuali jika jenggot tersebut semrawut tidak rapi karena begitu panjang dan lebatnya. Pendapat ini dinukil oleh ath-Thabari dari al-Hasan dan Atha. Dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibn Hajar, dan menurut beliau karena alasan inilah Ibn Umar memotong jenggotnya. Iyadh berkata bahwa memotong jenggot yang terlalu panjang dan lebat itu baik, bahkan dimakruhkan membiarkan jenggot yang terlalu panjang dan lebat sebagaimana dimakruhkan memendekkannya Fathul Bari [10/350]; al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/225].Salah satu dalil yang digunakan oleh yang berpendapat seperti ini adalah haditsุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ููุฃูุฎูุฐู ู
ููู ููุญูููุชููู ู
ููู ุนูุฑูุถูููุง ููุทููููููุงโSesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam dulu memotong jenggotnya karena sangat lebat dan panjangnya.โ HR. At-Tirmidzi no. 2762, dan beliau berkata, ini hadits gharibโTentang hadits ini, Ibn Hajar dalam Fathul Bari [10/350] memuat pernyataan al-Bukhari tentang Umar ibn Harun periwayat hadits ini, saya tidak mengetahui hadits munkar darinya, kecuali hadits iniโ. Ibn Hajar juga menyatakan bahwa sekelompok ulama mendhaifkan Umar ibn Harun secara Habis Jenggot Dalam al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/225-226] dinyatakan bahwa mayoritas fuqaha, yaitu kalangan Hanafiyyah, Malikiyyah, Hanabilah dan satu pendapat dari kalangan Syafiโiyyah mengharamkan mencukur habis jenggot. Di al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu [1/462], Syaikh Wahbah az-Zuhaili menyatakan bahwa kalangan Malikiyyah dan Hanabilah mengharamkan mencukur habis jenggot, sedangkan kalangan Hanafiyyah menyatakan hukumnya makruh yang mengharamkan ini beralasan bahwa mencukur habis jenggot bertentangan dengan perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk memelihara jenggot. Dan Ibn Abidin dalam kitab Hasyiyah-nya sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang membolehkan memotong jenggot lebih pendek dari genggaman tangan al-akhdzu minal lihyah duunal qabdhah, sedangkan mencukur habis jenggot halqul lihyah lebih dari itu al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/226]. Maksudnya, memotong jenggot lebih pendek dari genggaman tangan saja tidak boleh, apalagi mencukur habis jenggot Hasyiyah ad-Dusuqi [1/90] dinyatakan, Haram bagi seorang laki-laki mencukur habis jenggot dan kumisnya, dan orang yang melakukan itu diberi sanksi taโdibโ.Berbeda dengan jumhur fuqaha, pendapat yang ashah dari kalangan Syafiโiyyah menyatakan bahwa mencukur habis jenggot hukumnya makruh al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah [35/226]. Syaikh Wahbah az-Zuhaili, ulama besar kontemporer bermadzhab Syafiโi, di kitab beliau al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu [1/462], juga menyatakan hal yang sama, bahwa mencukur habis jenggot menurut madzhab Syafiโi hukumnya makruh juga menukil pernyataan an-Nawawi tentang sepuluh kebiasaan yang dimakruhkan terkait dengan jenggot, dan salah satunya adalah mencukur habisnya. Dikecualikan dari hal ini, jika jenggot tersebut tumbuh pada seorang perempuan, maka mustahab mencukurnya habis Syarh Shahih Muslim [3/149-150]; al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu [1/462].Inilah fakta perbedaan pendapat ulama tentang hukum memelihara jenggot. Sekali lagi ini fakta, dan tidak bisa didustakan, kecuali ada yang bisa menunjukkan bahwa penisbahan pendapat-pendapat di atas kepada empunya pendapat keliru. Dan ini bukan persoalan tarjih, pendapat mana yang lebih kuat. Mengakui ada pendapat yang berbeda itu satu hal, dan memilih pendapat yang dianggap paling kuat itu hal lain walaupun terdapat perbedaan pendapat, bagaimanapun ia tetap sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan disyariatkan bagi kita umat Islam, seluruh ulama sepakat tentang hal ini. Jadi, haram bagi seorang muslim menghina dan mengejek orang yang mengamalkan sunnah ini. Ini adalah sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan umat Islam seharusnya semangat menjalankan sunnah ini, apalagi di masa sekarang, di saat umat Islam banyak yang kehilangan ghirah keislaman dan kebanggaannya terhadap aโlam bish 1. al-Mausuโah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah 2. Fathul Bari karya Imam al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalani asy-Syafiโi 3. Syarh Shahih Muslim karya Imam an-Nawawi asy-Syafiโi 4. al-Fiqh al-Islami wa adillatuhu karya Wahbah az-Zuhaili asy-Syafiโi 5. Hasyiyah Ibn Abidin karya Ibn Abidin al-Hanafi 6. al-Fatawa al-Hindiyyah karya ulama-ulama India bermadzhab Hanafi 7. Hasyiyah ad-Dusuqi karya ad-Dusuqi al-Maliki 8. Syarh Muntaha al-Iradat karya al-Buhuti al-Hanbali 9. Nailul Ma-arib karya Ibn Abi Tughlub al-Hanbali Mustanir MediaMustanir Media adalah media independen yang hadir memberikan informasi yang tepat, akurat dan terpercaya, yang dikutip dari media-media besar lokal maupun nasional. Dengan slogan โmedia muslim cerdasโ Mustanir menghadirkan konten-konten yang bersifat kekinian yang dikaji berdasarkan sudut pandang islami dengan hujjah yang kuat, sehingga layak untuk dijadikan sumber rujukan bagi pembaca sekalian
โ Hukum mencukur jenggot menurut empat mazhab. Saya habis lihat ceramah di youtube, katanya mencukur jenggot itu haram menurut 4 mazhab. Apa benar? Bisa tidak diuraikan masing-masing mazhab? Nuhun Ustaz. Oleh Ustaz Farid Nuโman Hasan Mayoritas ulama dari empat madzhab menyatakan haram, namun ada segolongan dari Malikiyah, Syafiโiyyah, dan Hambaliyah mengatakan makruh, bukan haram. Jadi, tidak ada kesepakatan dalam hal ini tentang haramnya mencukur jenggot. Tertulis dalam Al Mausuโah ุฐูููุจู ุฌูู
ููููุฑู ุงููููููููุงุกู ุงููุญููููููููุฉู ููุงููู
ูุงูููููููุฉู ููุงููุญูููุงุจูููุฉูุ ูููููู ูููููู ุนูููุฏู ุงูุดููุงููุนููููุฉูุ ุฅูููู ุฃูููููู ููุญูุฑูู
ู ุญููููู ุงููููุญูููุฉู ูุฃููููููู ู
ูููุงููุถู ูููุฃู
ูุฑู ุงููููุจูููููู ุจูุฅูุนูููุงุฆูููุง ููุชููููููุฑูููุง. Mayoritas ahli fiqih Hanafiyah, Malikiyah, Hanabilah, dan satu pendapat dari Syafiโiyyah, menegaskan bahwa haramnya mencukur jenggot, sebab itu menabrak perintah kenabian yang menyatakan untuk membiarkan dan memperbanyaknya. Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, jilid. 35, hlm. 226 Baca Juga Hukum Mencukur Alis, Muslimah Wajib Tahu Berikut ini rinciannya Mazhab Hanafi Mazhab ini mengharamkan mencukur habis, tapi membolehkan memotong bagian ujungnya saja. Syaikh Abdurrahman Al Juzairi Rahimahullah mengatakan ุงูุญูููุฉ โ ูุงููุง ูุญุฑู
ุญูู ูุญูุฉ ุงูุฑุฌูุ ููุณู ุฃูุง ุชุฒูุฏ ูู ุทูููุง ุนูู ุงููุจุถุฉุ ูู
ุง ุฒุงุฏ ุนูู ุงููุจุถุฉ ููุตุ ููุง ุจุฃุณ ุจุฃุฎุฐ ุฃุทุฑุงู ุงููุญูุฉ Hanafiyah, mereka mengatakan โDiharamkan mencukur jenggot, dan disunnahkan tidak memanjangkan melebihi genggaman tangan, bagian yang melebihi genggaman hendaknya dipotong, dan tidak apa-apa memotong bagian ujung jenggot.โ Al Fiqh alal Madzahib Al Arbaโah, jilid. 2, hlm. 44 Mazhab Maliki ุงูู
ุงูููุฉ โ ูุงููุง ูุญุฑู
ุญูู ุงููุญูุฉ. ููุณู ูุต ุงูุดุงุฑุจุ ูููุณ ุงูู
ุฑุงุฏ ูุตู ุฌู
ูุนูุ ุจู ุงูุณูุฉ ุฃู ููุต ู
ูู ุทุฑู ุงูุดุนุฑ ุงูู
ุณุชุฏูุฑ ุงููุงุฒู ุนูู ุงูุดูุฉ ุงูุนููุงุ ููุคุฎุฐ ู
ูู ุญุชู ูุธูุฑ ุทุฑู ุงูุดูุฉุ ูู
ุง ุนุฏุง ุฐูู ูููู
ูุฑูู Malikiyah, mereka mengatakan โDiharamkan mencukur jenggot, dan disunnahkan memotong kumis, maksudnya bukan memotong semua bagian kumis, justru adalah sunnah memotong bagian ujung rambut kumis yang menutupi bibir bagian atas, bagian itu dipotong sampai bibir atas menjadi nampak, ada pun mencukur kumis selain bagian itu adalah makruh.โ Ibid Imam Malik termasuk yang membidโahkan mencukur kumis sampai habis, dan pelakunya mesti diberi sanksi. Berbeda dengan Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad justru mencukur kumis itu sampai habis, dan itu lebih utama dibanding memendekkan. Selengkapnya Zaadul Maโad, jilid. 1, hlm. 173 Salah seorang ulama Maliki, yakni Al Qadhi Iyyadh Rahimahullah mengatakan makruh, seperti yang dikutip Imam Ibnu Hajar Rahimahullah berikut ููุงูู ุงููููุงุถูู ุนูููุงุถู ููููุฑููู ุญููููู ุงููููุญูููุฉู ููููุตููููุง ููุชูุญูุฑููููููุง Berkata Al Qadhi Iyadh โDimakruhkan mencukur jenggot, memotongnya, dan mengubahnya.โ Fathul Bari, jilid. 10, hlm. 350 Kemakruhan juga berlaku bagi yang memanjangkannya supaya tenar, berkata Imam Al Qurthubi Al Maliki Rahimahullah ูุฃู
ุง ุฃุฎุฐ ู
ุง ุชุทุงูุฑ ู
ููุง ูู
ุง ูุดูู ููุฏุนู ุฅูู ุงูุดูุฑุฉ ุทููุง ูุนุฑุถุง ูุญุณู ุนูุฏ ู
ุงูู ูุบูุฑู ู
ู ุงูุณูู Ada pun memotong merapikan jenggot yang melebar dan awut-awutan yang membuat dirinya terkenal karenanya, maka itu hal yang baik menurut Imam Malik dan selainnya dari ulama salaf. Al Mufhim, jilid. 1, hlm. 512 Mazhab Syafiโi Pendapat yang ashah lebih shahih dalam mazhab Syafiโi, mencukur jenggot adalah makruh. Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, jilid. 35, hlm. 226 Imam Al Bujairimi Rahimahullah berkata ููููููุฑููู ููุชููู ุงููููุญูููุฉู ุฃูููููู ุทููููุนูููุง ููููุณู ููููุฏูุง ููููุฐูุง ุงููููุจููุฑู ุฃูููุถูุง ุฃููู ุฅููู ุญููููู ุงููููุญูููุฉู ู
ูููุฑูููู ุญูุชููู ู
ููู ุงูุฑููุฌููู ููููููุณู ุญูุฑูุงู
ูุง Dimakruhkan mencabut jenggot pada awal tumbuhnya, hal ini baru tumbuh bukanlah hal yang mengikat sebab makruhnya juga berlaku untuk orang dewasa, yaitu sesungguhnya mencukur jenggot adalah makruh termasuk jika dilakukan oleh laki-laki dewasa, dan bukan hal yang haram. Hasyiyah Al Bujairimi alal Khathib, jilid. 4, hlm. 436 Imam Al Khatabi Asy Syafiโi mengatakan ูุฃู
ุง ุฅุนูุงุก ุงููุญูุฉ ููู ุฅุฑุณุงููุง ูุชูููุฑูุง ูุฑู ููุง ุฃู ููุตูุง ููุนู ุจุนุถ ุงูุฃุนุงุฌู
ููุงู ู
ู ุฒู ุขู ูุณุฑู ูุต ุงููุญู ูุชูููุฑ ุงูุดูุงุฑุจ ููุฏุจ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุฃู
ุชู ุฅูู ู
ุฎุงููุชูู
ูู ุงูุฒู ูุงูููุฆุฉ. Ada pun memanjangkan jenggot artinya membentangkan dan melebatkannya, bagi kami Syafiโiyyah mencukurnya adalah makruh, seperti perbuatan orang ajam non Arab dan itu merupakan penampilan keluarga Kisra raja Persia yaitu mereka memotong jenggot dan memperbanyak kumis, lalu Rasulullah menganjurkan nadb/sunnah umatnya berbeda dengan mereka dalam pakaian dan penampilan. Maโalim As Sunan, jilid. 1, hlm. 31 Sebagian Syafiโiyah mengharamkan seperti Ibnu Ar Rifโah, Beliau menganggap sebagai pendapat Imam asy Syafiโi sendiri dalam Al Umm. Ini juga pendapat Syafiโiyah lainnya seperti Al Halimi dan Al Qaffal. Al Adzraโi mengatakan yang benar adalah haram mencukurnya secara keseluruhan. Tuhfatul Muhtaj, jilid. 9, hlm. 376 Mazhab Hambali ุงูุญูุงุจูุฉ โ ูุงููุง ูุญุฑู
ุญูู ุงููุญูุฉ. ููุง ุจุฃุณ ุจุฃุฎุฐ ู
ุง ุฒุงุฏ ุนูู ุงููุจุถุฉุ ููุง ููุฑู ูุตู ูู
ุง ูุง ููุฑู ุชุฑูู Hanabilah, mereka mengatakan โHaram mencukur jenggot, namun tidak apa-apa memotong yang melebihi genggaman, tidak makruh memotong bagian yang lebih itu dan tidak makruh pula membiarkannya.โ Al Fiqh alal Madzahib Al Arbaโah, jilid. 2, hlm. 45 Salah satu tokoh Hambali, yaitu Imam Ibnu Muflih Rahimahullah memiliki keterangan yang berbeda. Beliau memaknai perintah memanjangkan jenggot adalah sunnah bukan wajib, bahkan Beliau mengatakan itulah pendapat para ulama mazhab Hambali. Berikut ini perkataannya ูุฃุทูู ุฃุตุญุงุจูุง ูุบูุฑูู
ุงูุงุณุชุญุจุงุจ Secara mutlak para sahabat kami Hambaliyah dan lainnya mengatakan memanjangkan jenggot adalah hal yang disukai sunnah. Al Furuโ, jilid. 1, hlm. 92 Artinya, jika memanjangkan jenggot adalah sunnah maka mencukurnya bukanlah hal yang haram. Mazhab Zhahiri Ada pun mazhab zhahiri, berkata Imam Ibnu Hazm Rahimahullah ููุงุชูููููููุง ุฃูู ุญูู ุฌูู
ููุน ุงููููุญูููุฉ ู
ุซููุฉ ููุง ุชุฌูุฒ ููููุฐููููู ุงููุฎููููููุฉ ูุงููุงุถู ูุงูุนุงูู
Mereka sepakat bahwa mencukur semua bagian jenggot adalah tidak boleh, demikian juga bagi khalifah, orang mulia, dan ulama. Maratibul Ijmaโ, hlm. 157 Imam Ibnu Hazm mengatakan terlarang, tapi tidak spesifik apakah larangan yang berimplikasi haram atau makruh. Baca Juga Hukum Menghilangkan Tanda Lahir Nasihat Ulama Zaman Ini Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah ุฅุนูุงุก ุงููุญูุฉ ูุชุฑููุง ุญุชู ุชูุซุฑุ ุจุญูุซ ุชููู ู
ุธูุฑุง ู
ู ู
ุธุงูุฑ ุงูููุงุฑุ ููุง ุชูุตุฑ ุชูุตูุฑุง ูููู ูุฑูุจุง ู
ู ุงูุญูู ููุง ุชุชุฑู ุญุชู ุชูุญุดุ ุจู ูุญุณู ุงูุชูุณุท ูุฅูู ูู ูู ุดุฆ ุญุณูุ ุซู
ุฅููุง ู
ู ุชู
ุงู
ุงูุฑุฌููุฉุ ููู
ุงู ุงููุญููุฉ Memanjangkan jenggot, membiarkannya sampai banyak, dengan itu nampak kewibawaannya, maka janganlah memendekkannya sampai mendekati al halq mencukur habis, dan jangan pula membiarkannya awut-awutan tapi sebaiknya adalah pertengahan, karena pertengahan itu adalah hal yang baik dalam segala hal. Kemudian memanjangkan jenggot termasuk kesempurnaan kejantanan dan laki-laki. Fiqhus Sunnah, jilid. 1, hlm. 38 Syaikh Yusuf Al Qaradhawi Hafizhahullah ูููุณ ุงูู
ุฑุงุฏ ุจุฅุนูุงุฆูุง ุฃูุง ูุฃุฎุฐ ู
ููุง ุดูุฆุง ุฃุตูุง ุ ูุฐูู ูุฏ ููุฏู ุฅูู ุทูููุง ุทููุง ูุงุญุดูุง ุ ูุชุฃุฐู ุจู ุตุงุญุจูุง ุ ุจู ูุฃุฎุฐ ู
ู ุทูููุง ูุนุฑุถูุง ุ ูู
ุง ุฑูู ุฐูู ูู ุญุฏูุซ ุนูุฏ ุงูุชุฑู
ุฐู ููู
ุง ูุงู ููุนู ุจุนุถ ุงูุณููโฆโฆ. ุฃููู ุจู ุฃุตุจุญ ุงูุฌู
ููุฑ ุงูุฃุนุธู
ู
ู ุงูู
ุณูู
ูู ูุญูููู ูุญุงูู
ุ ุชูููุฏุง ูุฃุนุฏุงุก ุฏูููู
ูู
ุณุชุนู
ุฑู ุจูุงุฏูู
ู
ู ุงููุตุงุฑู ูุงููููุฏ ุ ูู
ุง ูููุน ุงูู
ุบููุจ ุฏุงุฆู
ุง ุจุชูููุฏ ุงูุบุงูุจ ุ ุบุงูููู ุนู ุฃู
ุฑ ุงูุฑุณูู ุจู
ุฎุงููุฉ ุงูููุงุฑ ููููู ุนู ุงูุชุดุจู ุจูู
ุ ูุฅู ู
ู ุชุดุจู ุจููู
ููู ู
ููู
Maksud dari memanjangkan bukan berarti tidak boleh memotongnya sama sekali sampai akhirnya begitu panjang dan nampak jelek dan tidak terurus serta mengganggu pemiliknya, tetapi hendaknya diambil bagian yang panjang dan liar sebagaimana hadits At Tirmidzi dan perilaku sebagian salafโฆ. Aku katakan saat ini mayoritas umat Islam mencukur jenggotnya, mereka meniru perilaku musuh-musuh agama mereka sendiri yang menguasai negeri-negeri mereka baik dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Sebagimana biasanya, orang-orang kalah senantiasa meniru orang-orang yang menang, mereka melakukan itu telah jelas melupakan perintah Rasulullah agar berbeda dengan orang-orang kafir. Mereka telah lupa pula terhadap larangan Nabi tentang menyerupai orang kafir, sebagaimana hadits โBarang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia itu termasuk golongan mereka.โ Al Halal wal Haram fil Islam, hlm. 112-113 Demikianlah paparan lima mazhab fiqih dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang hukum mencukur jenggot. Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thariq.[ind]
hukum memelihara jenggot menurut 4 madzhab